Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Saturday, March 12, 2016

Beberapa waktu belakangan, Twitter memang tengah dilanda krisis yang menyebabkan penurunan saham secara signifikan. Bukannya menekan pengeluaran, Twitter justru bagikan bonus menggiurkan bagi para petinggi dan karyawan-karyawannya.
Sederet bos Twitter turut kebagian rezeki nomplok. Twitter menawarkan bonus pada masing-masing orang antara 50 ribu hingga 200 ribu dollar Amerika Serikat. Apabila dirupiahkan, angka tersebut mencapai Rp 657 juta hingga 2,6 triliun rupiah. Namun, di tengah-tengah krisis mengapa Twitter justru malah bagi-bagi bonus?
Memang tawaran tersebut sangat menggiurkan bagi para bos Twitter. Tetapi tentu saja, bonus tersebut bukan diberikan tanpa imbalan. Timbal balik yang diminta oleh Twitter adalah bagi karyawan yang menerima tawaran tersebut harus tetap bertahan di Twitter dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
Yang lebih menarik, Twitter bukan hanya bagi-bagi bonus berupa uang saja. Tetapi sebagian sahamnya juga disisihkan untuk para karyawan yang dianggap kompeten. Hal tersebut seperti informasi Business Insider yang dirangkum dari halaman Kompas Tekno, Jumat (11/03/2016).
Meski tertulis bahwa Twitter hendak mengalokasikan sebagian sahamnya, namun memang masih belum diketahui berapa jumlah secara detailnya. Dan masih belum diungkapkan karyawan yang termasuk kompeten dan bakal kebagian alokasi saham tersebut.
Untuk diketahui, Twitter saat ini tengah dalam masa krisis. Bahkan penurunan saham yang terjadi juga cukup signifikan terhitung sejak tahun 2015 lalu. Bahkan, nilai sahamnya telah mendekati angkan terendah sejak diberlakukannya IPO tahun 2013 lalu. Sejak saat itu, Twitter hanya berhasil mencatat angka saham tertinggi di bulan April 2015 yaitu 53,49 dollar AS atau setara dengan Rp 703 ribu per lembarnya. Namun, untuk bulan-bulan berikutnya merosot dan hingga saat ini saham Twitter per lembarnya hanya senilai 17,66 dollar AS.
Meski Twitter bagi-bagi bonus dan saham di tengah krisis, rupanya menurut CEO Twitter, Jack Dorsey langkah ini justru strategi yang tepat untuk melanjutkan perjuanagn Twiter. Pasalnya, semenjak terjadi penurunan saham, beberapa bos Twitter satu persatu mulai hengkang. Bahkan kedua petingginya Direktur Editorial Twiiter, Karen Wickre serta pimpinan iklan Twitter, Ahariq Rizvi telah angkat tangan dan meninggalkan perusahaan.
Sebelum hal ini semakin bertambah, dan memperburuk kondisi maka Twitter berusaha mempertahankan karyawan-karyawan yang kompeten dengan cara demikian. Meskipun hingga kini belum diungkap secara gamblang, sebetulnya adakah alasan di balik strategi itu?

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Nicolas Christian Tambunan - Devil Survivor 2 - Powered by Nicolas Inc. - Designed by Nicolas Tambunan -